Friday 22 August 2008

Hotel dan Klub Billiton - Belitung

Hotel dan Klub Billiton Diresmikan

  • Pemkab dan Hukmu Berbagi Keuntungan
  • Kunjungan ke Belitung Meningkat

POS BELITUNG/HAMDANI
KOLAM RENANG -- Fasilitas kolam renang di Hotel dan Klub Billiton yang diresmikan Bupati Belitung Ir H Darmansyah Husein, Jumat (18/7) kemarin.
TANJUNGPANDAN, POS BELITUNG -- Pemukulan gong oleh Bupati Belitung Ir H Darmansyah Husein menjadi tanda diresmikannya Hotel dan Klub Billiton yang terletak di Jalan Depati Gegedek Nomor 50 Tanjungpandan, Jumat (18/7) kemarin.

Bangunan ini merupakan bekas bangunan Kantor PN Timah. Sebelum menjadi sebuah hotel, bangunan ini sempat menjadi Kantor Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Belitung. Hotel dan Klub Billiton dikelola PT PT Hotel Usaha Karya Mandiri Utama (Hukmu).

Hotel yang terletak di tengah Kota Tanjungpandan ini memiliki 24 kamar, terdiri dari 14 kamar standar, delapan kamar deluxe dan dua suite room. Hotel dan Klub Billiton juga menyediakan kolam renang dan ruang pertemuan yang cukup luas.

Tarif kamar berkisar Rp 500.000 hingga Rp 900.000. Namun, sampai tanggal 28 September 2008 atau menjelang Idul Fitri 1429 Hijriah mendatang, tarif hotel masih dalam harga promosi yaitu Rp 300.000 hingga Rp 600.000.
Direktur PT Hukmu Indrarto Kartohadiprodjo dalam sambutannya mengatakan, Hotel dan Klub Billiton merupakan kerjasama antara Pemkab Belitung dengan PT Hukmu. Indrarto berharap agar lokasi yang bersejarah ini menjadi tempat keakraban bagi masyarakat Pulau Belitung.

Bupati Belitung Ir H Darmansyah Husein dalam sambutannya mengemukakan untuk sampai pada tahap pembangunan dibutuhkan pembicaraan yang cukup lama dengan beberapa pihak. Ini berkaitan dengan prosedur yang dibenarkan oleh undang-Undang. Sejak reformasi bergulir, aturan-aturan untuk mengelola aset berubah hampir setiap tahun.
“BPK pernah bilang, kita akan kehilangan kerugian yang potensial sebesar Rp 600 juta. Karena kita memutus kontak dengan PT Barata. Tapi saya bilang, potensial keuntungan yang akan kita raih lebih besar dari Rp 600 juta. Jadi sekarang ini setengah dikelola oleh Barata, setengah dikelola oleh Pemkab dan PT Hukmu,” kata bupati.

Hotel dan Klub Billiton, kata bupati, menambah lengkap penginapan di Kabupaten Belitung. Dulu, di Kabupaten Belitung terdapat 20 cottage di Lor In Tanjungtinggi dan beberapa kamar VIP di hotel-hotel yang ada di Tanjungpandan. Padahal banyak orang yang ingin berkunjung ke Kabupaten Belitung untuk menggelar pertemuan dengan rekan kerja. Namun, setelah mendapat kabar kurangnya jumlah penginapan, maka banyak pula yang batal ke Kabupaten Belitung.

Menurut bupati, kawasan kota Tanjungpandan sangat cocok untuk pengembangan bisnis hotel. Tidak sekedar hotel, tapi juga dilengkapi dengan resort, fasilitas hiburan, convention center serta restoran. Sementara kawasan utara diperuntukkan resort, golf dan sports.

“Mudah-mudahan ini (hotel dan klub Billiton) membuat kita lebih percaya diri untuk memasarkan fasilitas akomodasi di Belitung ini,” kata bupati.

Usai peresmian, Ny Ir Hj Titiek Yoesiati Darmansyah Husein, istri bupati, menggunting pita yang terletak di depan pintu masuk lobi hotel. Rombongan kemudian mengunjungi kamar hotel dan melihat fasilitas yang disediakan.

Sepuluh Kali Lipat

Bupati menambahkan, angka kunjungan ke Belitung kini menjadi 1.672 persen atau meningkat hingga sepuluh kali lipat dalam waktu empat tahun. Angka tersebut menurut bupati dihasilkan pada saat Kabupaten Belitung belum berpromosi habis-habisan.
Kerjasama antara pemkab Belitung dan PT Hukmu dalam pengelolaan Hotel dan Klub Billiton menggunakan sistem KSO (kerjasama operasional) dan BOT (built on transport).

Di sela kunjungan ke kamar hotel, bupati menjelaskan, hotel merupakan milik PT Hukmu yang dibangun dengan dana PT Hukmu. Kerjasama pemkab dan PT Hukmu untuk hotel ini menggunakan sistem BOT. Setiap hotel mendapat keuntungan, maka keuntungan tersebut dibagi dengan pemkab.

Sementara klub yang ada di lokasi ini merupakan milik Pemkab Belitung dan dibangun dengan dana pemkab. Akan tetapi pengelolaannya dilakukan PT Hukmu dengan sistem KSO. Keuntungan yang didapat dari pengoperasian klub ini juga dibagi antara Pemkab dan PT Hukmu.

Direktur Utama PT Hukmu Indrarto Kartohadiprodjo menjelaskan, hotel yang memiliki 24 kamar tersebut sudah mulai beroperasi. Kamar-kamar tersebut terdiri dari kamar kelas standar, delux dan dua suite room. Dana untuk pembangunan hotel sekitar Rp 7 milyar, sedangkan klub menelan dana Rp 4,2 milyar. (vid/h4)

No comments: